Minggu, 15 Januari 2012

Selayang Pandang Tentang Sekolah Alam Haki

Sekolah Alam hadir sebagai salah satu alternatif di dunia pendidikan  dari sekian sekolah alternatif yang hadir pada era sekarang.  Sekolah Alam  mengacu pada model pendidikan yang berusaha mengadaptasi apa yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.  Sekolah alam berdiri dengan pengagas Lendo Nevo melalui proses perenungan yang panjang tentang  realita pendidikan saat ini dan bagaimana al Quran melihat proses penciptaan manusia.
Idealita sekolah alam adalah bahwa  visi dan misi pendidikan harus selaras dengan visi dan misi proses penciptaan manusia menurut Al Quran,  yang ditandai dengan peristiwa dialektika Allah SWT dengan para malaikat saat proses penciptaan manusia (Adam As). Terkait protes malaikat terhadap eksistensi manusia : “………..bukankan manusia akan membuat kerusakan (alam)”. Sebagaimana Allah Swt firmankan dalam  Quran surat  Al Baqarah  ayat 30 : “ Dan ingatlah  ketika Tuhanmu  berfirman kepada malaikat, sesungguhnya aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi” . Visi inilah yang kemudian diterjemahkan bahwa visi pendidikan  berbingkai pada visi alam dan visi kepemimpinan (Khalifah fil Ard) menuju rahmatan lil alamin .
Visi inilah kemudian melahirkan rumusan 5 (lima) prinsip sekolah alam :
1.  Prinsip fitroh manusia 
2.  Prinsi alam
3.  Prinsip kepemimpinan  dan wirausaha
4.  Prinsip akhlak
5.  Prinsip budaya ilmiah
Demikian selintas tentang tinjauan filosofis Sekolah Alam yang memberi inspirasi  pada pendiri dan memberanikan diri mendirikan  Sekolah Alam  pertama di Klaten , dengan nama Sekolah Alam Harapan Kita Klaten.
            Melalui bingkai prinsip-prinsip diatas  inilah kemudian melahirkan  alternatif model pendekatan pendidikan  yang dianggap berbeda oleh sebagian masyarakat umum. Antara lain insya Allah bukan hanya sekedar hadir dengan ciri khas model kelas-kelas terbuka (saung-saung bambu)  tapi lebih jauh adalah ingin memberikan nuansa sekolah yang membebaskan (salah satu nya terinspirasi oleh buku Toto Chan karya Tetsuko Karayanagi), tidak tersekat-sekat oleh tembok yang menyebabkan siswa terasa terkekang untuk berekspresi,bereksplorasi dan berkreasi juga sekaligus mendekatkan pada alam sebagai bahan belajar, media belajar dan laboratarium belajar yang kemudian dikenal dengan  esensi model pembelajaran di sekolah alam yaitu Belajar Bersama Alam, dengan metode:
1. Terpadu, tematik  (Intregated learning)
2. Belajar menyenangkan (Fun learning)
3. Belajar sambil bermain (Learning by Doing)
4. Belajar dari pengalaman belajar (learning by Experience)
Dengan metode tersebut diatas memungkinkan memberi ruang lebih  kepada anak untuk berekspresi, bereksplorasi dan berkreasi dengan bahan belajar sehingga peran guru hanya sebatas fasilitator. Selain itu juga memungkinkan siswa tidak hanya dikenalkan sebatas teori tapi juga didekatkan dengan realitas kehidupan yang mengitarinya. Itulah sebabnya program sekolah kami pun dilengkapi dengan life skill  antara lain melalui  program farming, program outbound, dan market day karena itupula kami mencoba menjadikan sekolah alam sebagai sekolah kehidupan atau sekolah peradaban, Insya Allah.
            Prinsip Alam juga diaplikasikan dalam “Program Hijau” maksudnya adalah siswa sejak dini ditanamkan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan  secara sederhana baru kami lakukan melalui pembiasaan  (waste management)  pengenalan, pengelolaan dan pengolahan sampah dan yang dintregasikan dengan bidang study lain sesuai tema  terkait.
Prinsip-prinsip sekolah alam pun melahirkan bingkai penglihatan terhadap kecerdasan.  Kecerdasan siswa memiliki dimensi sangat luas dan beragam tidak hanya cukup diukur dengan parameter nilai akademis  (intelektual) diatas kertas saja tapi lebih beragam pada potensi kecerdasan lain yang dimiliki oleh siswa, oleh sebab  itu kami juga mencoba mengadopsi pemikiran teori kecerdasan berbasis multiple intelegent. Aplikasinya adalah  sekolah alam tidak mengenal tes seleksi masuk sekolah,  kami mengasumsikan bahwa setiap siswa adalah cerdas,  tidak ada siswa yang bodoh, semua memiliki kesempatan untuk belajar dan sekolah. Tugas pendidik kemudian bagaimana sejak dini menemukan dan mengembangkan potensi kecerdasan yang  dimiliki siswa.
Selain itu kami juga mencoba membuka diri menjadi sekolah Inklusif dengan menerima siswa yang berkebutuhan khusus. Selain menjadikan sekolah Alam sebagai wahana terapi bagi siswa berkebutuhan khusus juga memberi nuansa keberagaman bagi siswa yang lain. Sekolah Alam Harapan Kita untuk tahun ini menerima 3 (tiga) siswa yang berkebutuhan khusus.
Berpijak pada tuntutan normatif dari Al Qur’an dan Sunnah rasulullah  tentang keharusan menanamkan akhlaq yang baik sejak dini pada anak. Selain itu juga hasil mencermati krisis moral yang melanda  Indonesia saat ini maka  model pendidikan sekolah kami juga diarahkan pada sekolah berbasis karakter. Pendidikan berbasis karakter menjadi kebutuhan mendesak saat ini , ditengah-tengah gempuran era globalisasi. Sesuai kapabiltas yang kami miliki aplikasi pembentukan karakter  dirumuskan melalui pendidikan akhlak dengan pendekatan pembiasaan, mengangkat kisah keteladanan dan yang lebih penting adalah profil guru yang berperan sebagai pengganti orang tua di rumah dengan memiliki akhlah yang baik. Karena kami yakini bahwa efektifitas penanaman karakter yang baik salah satunya di topang oleh sikap keteladanan dari guru (Learning by Qudwah).
by Windu Sundari/Kepsek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar